Src: kalam.sindonews.com |
أَمَّا
بَعْدُ: فَيَا عِبَادَ اللّٰه اُوْصِيْنِي نَفْسِي وَإِيَّاكُمْ
بِتَقْوَى اللّٰهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ اللّٰهُ تَعَالَى فِيْ
كِتَابِهِ الْكَرِيْم،أَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطٰنِ الرَّجِيْمِ، بِسْمِ
اللّٰهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. يَا أَيُّهَا الّذين آمنوا اتَّقُوْا اللّٰهَ
حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. وَ قَالَ
عَيْضً:
سُبْحٰنَ
الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى
الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ
اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ
وَ قَالَ النَّبِيَّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
أَبُو ذَرٍّ
يُحَدِّثُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ فُرِجَ
عَنْ سَقْفِ بَيْتِي وَأَنَا بِمَكَّةَ فَنَزَلَ جِبْرِيلُ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَفَرَجَ صَدْرِي ثُمَّ غَسَلَهُ بِمَاءِ زَمْزَمَ ثُمَّ جَاءَ
بِطَسْتٍ مِنْ ذَهَبٍ مُمْتَلِئٍ حِكْمَةً وَإِيمَانًا فَأَفْرَغَهُ فِي صَدْرِي
ثُمَّ أَطْبَقَهُ ثُمَّ أَخَذَ بِيَدِي فَعَرَجَ بِي إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْي.
Alhamdulillaah, alhamdulillaahi rabbil
‘aalamiin, puji dan syukur selalu kita panjatkan kepada Allah Swt. tiada henti. Atas
segala nikmat dan karunia Allah Swt. yang tiada mungkin kita hitung banyaknya.
Shalawat dan salam tak lupa selalu kita curahkan kepada junjungan kita Nabi
agung nan mulia, uswah hasanah, sebaik-baik teladan, pembawa risalah
kebenaran, Nabiyullah Muhammad Saw. beserta keluarganya, sahabatnya, dan seluruh
umatnya yang setia istiqomah mengikuti sunnah-sunnahnya...
Hadrin jama’ah yang mudah-mudahan dirahmati Allah Swt...
Belum lama ini kita baru saja melewati momen
serta sejarah yang berharga nan mulia, yaitu Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad Saw dan
sebentar lagi kita pun akan sampai kepada momen serta masa dan waktu nan mulia,
yaitu bulan suci Ramadhan, mudah-mudahan Allah sampaikan kita kepada bulan suci
nan mulia untuk bersama-sama meraih ampunan dan kemuliaan dengan beramal shalih
pada bulin suci
Ramadhan. Amiin aamiin Yaa Rabbal ‘aalamiin..
Pada kedua momen tersebut setidaknya kita dapat mengambil 3 hikmah yang dapat kita ilhami Bersama, yaitu yang pertama adalah ….
1. Nilai-nilai
keimanan dan ketaatan
Peristiwa Isra Mi’raj merupakan peristiwa
yang menguji keimanan seorang muslim sebagaimana telah diriwayatkan bahwa
Rasulullah Saw telah diperjalankan oleh Allah Swt dari Masjidil Haram ilal Masjidil
Aqsa kemudian Allah Mi’raj kan ke Sidratil Muntaha dalam waktu hanya
Sebagian malam saja, bukan semalam penuh. Tentu bila kita gunakan akal, hal
tersebut tidak akan dapat kita terima, namun bila kita gunakan iman tentu hal
tersebut akan sangat memungkinkan terjadi. Karena Allah Swt memiliki kuasa dan
kehendak atas segala sesuatunya dan al-Quran telah menjelaskan sejelas-jelasnya.
سُبْحٰنَ
الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى
الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ
اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ
Mahasuci
(Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari
Masjidilharam ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami
perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia
Maha Mendengar, Maha Melihat.
Dan surat An-Najm:
فَاَوْحٰىٓ
اِلٰى عَبْدِهٖ مَآ اَوْحٰىۗ ١٠ مَا كَذَبَ الْفُؤَادُ مَا رَاٰى ١١
اَفَتُمٰرُوْنَهٗ عَلٰى مَا يَرٰى ١٢ وَلَقَدْ رَاٰهُ نَزْلَةً اُخْرٰىۙ ١٣ عِنْدَ
سِدْرَةِ الْمُنْتَهٰى ١٤ عِنْدَهَا جَنَّةُ الْمَأْوٰىۗ ١٥ اِذْ يَغْشَى
السِّدْرَةَ مَا يَغْشٰىۙ ١٦ مَا زَاغَ الْبَصَرُ وَمَا طَغٰى ١٧ لَقَدْ رَاٰى
مِنْ اٰيٰتِ رَبِّهِ الْكُبْرٰى ١٨
10. Lalu disampaikannya
wahyu kepada hamba-Nya (Muhammad) apa yang telah diwahyukan Allah.
11. Hatinya
tidak mendustakan apa yang telah dilihatnya.
12. Maka
apakah kamu (musyrikin Mekah) hendak membantahnya tentang apa yang dilihatnya
itu?
13. Dan
sungguh, dia (Muhammad) telah melihatnya (dalam rupanya yang asli) pada waktu
yang lain,
14. (yaitu)
di Sidratul Muntaha,
15. di
dekatnya ada surga tempat tinggal,
16. (Muhammad
melihat Jibril) ketika Sidratil muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya,
17.
penglihatannya (Muhammad) tidak menyimpang dari yang dilihatnya itu dan
tidak (pula) melampauinya.
18. Sungguh,
dia telah melihat sebagian tanda-tanda (kebesaran) Tuhannya yang paling
besar.
Begitupun ibadah-ibadah yang ada pada
bulan suci Ramadhan, terutama puasa. Puasa itu adalah ibadah yang membutuhkan
tingkat keimanan yang tidak sedikit. Puasa adalah ibadah yang hanya dapat
dinilai oleh Allah Swt. Tidak ada yang mengetahui bahwa seseorang itu puasa
atau tidak, dan lagi tidak juga ada yang mengetahui puasa itu diterima Allah
Swt. Meski secara fiqih, selama rukun dan syarat sah suatu ibadah itu
terpenuhi, maka InsyaaAllah ibadah itu diterima, namun lain halnya dengan
ibadah puasa, hanya Allah yang dapat mengetahui dan menilai tentang
bagaimana kualitas puasa seseorang, oleh karenanya Allah juga mengatakan bahwa
Allah langsung yang akan membalasnya,
قَالَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ كُلُّ عَمَلِ
ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلَّا الصِّيَامَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِ
Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Allah 'azza wajalla telah
berfirman; 'Setiap amal anak Adam adalah teruntuk baginya kecuali puasa. Puasa
itu adalah bagi-Ku, dan Akulah yang akan memberinya pahala.'
Semua itu tak lain dan tak
bukan merupakan sebuah bukti bahwa peristiwa Isra mi’raj dan amalan-amalan yang
ada di bulan Ramadhan yaitu puasa dan lainnya dapat di ilhami, diambil
hikmahnya melainkan dengan keimanan, lalu bagaimana cara meningkatkan keimanan?
Tiada lain tiada bukan yaitu dengan belajar, beribadah, dan bermuamalah. Belajar
adalah menambah pengetahuan, wawasan, keterampilan serta pengalaman. Beribadah adalah
membangun komunikasi dan hubungan kita dengan Allah Swt dengan senantiasa
melakukan ibadah-ibadah penghambaan yaitu shalat, puasa, baca quran, berdzikir,
berdoa, zakat, haji, dsb. Serta bermuamalah yaitu membangun komunikasi dengan
sesama manusia, dengan lingkungan sekitar, menjadi peribadi yang bermanfaat dan
menyenangkan, menjadi pribadi yang solutif dan peduli terhadap lingkungan
sekitar.
2. Cinta Rasulullah
Saw. dan memperlakukan dengan baik orang yang kita cintai.
3. Keberanian
yang memiliki daya kritis, rasionalis, dan religious.
4. Nilai horizontal
(hablum minannaas)
dan vertikal (hablum minallaah)
dalam menjalani
kehidupan sehari-hari. Peristiwa Isra mi’raj merupakan perjalanan Nabi Muhammad
Saw dari masjidil haram menuju masjidil Aqsa. Dan mi’raj Nabi Muhammad
Saw menuju sidratul muntaha berkomunikasi dan bertemu Allah Swt.
Semoga Allah Swt mengampuni dan membimbing kita semua untuk senantiasa
mendapatkan ridha Allah Swt.
*penjelasan poin
kedua, tiga, dan empat akan dijelaskan terpisah.
بَارَكَ اللّٰهُ
لِى وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ
مِنَ الْآياَتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ
تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا وَاسْتَغْفِرُ
اللّٰهَ العَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ فَسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ
الرَّحِيْمُ.
Khutbah 2
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ
الَّذِى عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِِ. وَأَشْهَدُ أَنْ
لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللّٰهُ، وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أنَّ
سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ.
اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ
وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا. أَمَّا بَعْدُ:
فَياَ
اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوا اللّٰهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى،
وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللّٰهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ
وَثَـنَّى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللّٰهَ
وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى
يآ اَيُّهَا
الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.
اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ
وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ
عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِىّ
وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ
بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا
أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.
اَللهُمَّ
اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ
اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ
اللهُمَّ
أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ
وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِين وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ
مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ.
اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ، رَبَّنَا آتِناَ فِيْ الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِيْ اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. عِبَادَاللّٰهِ، إِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَر