Haji secara bahasa berarti berkunjung, dan dalam konteks Islam berarti berkunjung ke Baitullah, yaitu Rumah Allah di Makkah. Haji merupakan salah satu dari lima rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh setiap Muslim yang mampu, baik secara fisik maupun finansial.
Menariknya, dalam dimensi spiritual, terdapat juga Baitul Ma’mur, yaitu tempat di langit keempat yang menjadi tempat tawaf para malaikat. Baitul Ma’mur disebut sebagai "Rumah Allah di langit", sebagaimana Baitullah di bumi. Hal ini menunjukkan betapa agungnya kedudukan ibadah haji dalam Islam.
Badal Haji: Ibadah Haji yang Diwakilkan
Bagi Muslim yang tidak mampu melaksanakan haji karena uzur seperti usia lanjut atau sakit permanen, Islam memberikan keringanan berupa badal haji, yakni haji yang diwakilkan kepada orang lain. Hal ini tetap mendapatkan pahala selama memenuhi syarat dan ketentuan syariat.
Pelajari juga: Perbedaan Rukun Islam dan Rukun Iman
Wukuf di Arafah: Momen Ampunan Allah SWT
Salah satu puncak ibadah haji adalah wukuf di Arafah. Dalam momen ini, Allah SWT membuka pintu ampunan bagi seluruh jamaah haji. Rasulullah SAW bersabda, “Haji itu adalah Arafah,” menandakan pentingnya ibadah ini sebagai inti dari pelaksanaan haji.
Memahami Rukun Iman: Antara Keyakinan dan Taqlid
Rukun iman merupakan enam hal dasar yang harus diyakini oleh seorang Muslim. Rukun ini mencakup iman kepada Allah, malaikat, kitab, rasul, hari kiamat, dan takdir.
Secara pengertian, iman adalah membenarkan dengan hati. Seseorang tetap dapat dikatakan beriman meskipun belum memahami semua dalil dari keyakinannya. Dalam Islam, ini dikenal dengan istilah taqlid, yakni mengikuti keyakinan atau praktik tanpa mengetahui dalil secara mendalam.
Meski taqlid dibolehkan dalam kondisi tertentu, penting bagi setiap Muslim untuk terus meningkatkan pemahaman agamanya agar tidak sekadar ikut-ikutan.
Baca selengkapnya: Apa Itu Taqlid dan Bagaimana Sikap Islam Terhadapnya?
Kesimpulan
Ibadah haji bukan hanya perjalanan fisik menuju Makkah, tapi juga spiritualitas yang mendalam. Demikian pula dengan rukun iman, yang menuntut keyakinan penuh dari hati, baik melalui pemahaman dalil maupun melalui taqlid yang dibenarkan dalam batas tertentu. Penting bagi setiap Muslim untuk menggali pemahaman tentang dua hal ini agar lebih dekat dengan Allah SWT.
![]() |
img: republika |